Perpres Miras Dicabut, Ketua Kadin: Itu Menguntungkan Bali

 Perpres Miras Dicabut, Ketua Kadin: Itu Menguntungkan Bali

MENGINSPIRASI-Ketua KADIN Bali, Made Ariandi beber masalah miras dan ekonomi Bali.

DENPASAR,NETIZENINDONESIA-Pencabutan Perpres tentang Investasi Minuman Keras (Miras) masih menjadi perbincangan hangat. Di Bali, sebagian berpendapat pencabutan perpres itu mengecewakan, merugikan, karena terkait rencana pengembangan minuman beralkohol (mikol) lokal seperti arak, brem dan tuak.

Ketua Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Bali, Made Ariandi malah berpendapat beda. Menurut dia, tidak ada masalah dengan pencabutan perpres tersebut bagi produsen mikol lokal seperti arak. Sebab, perpres itu dinilai hanya menguntungkan pengusaha miras skala besar kelas ekspor/impor. Dan apabila perpres itu diberlakukan, pengusaha lokal pun tidak banyak mendapat keuntungan. ‘Mikol lokal itu hanya 8 persen dapatnya, sisanya mikol impor, kecil sekali manfaat didapat dari pemberlakuan perpres itu, justeru sebaliknya pencabutan perpres lebih memprotek mikol lokal, perajin arak bisa mengembangkan usahanya,”terang Made Ariandi.

Selain itu, kalaupun perpres miras itu tetap diberlakukan imbuh Ariandi belum diikuti dengan petunjuk teknis (juknis) dari pemerintah. Alhasil, Bali belum bisa menghitung seberapa besar keuntungan diraih dari penerbitan perpres itu. Sementara izin-izin peredaran mikol di Bali masih berlaku meskipun perpes mikol dicabut. “Itu saja dijalankan seperti sebelumnya, tinggal perajin mikol lokal cari bapak asuh agar kuat, ini bagian dari budaya Bali. Kalau ada dampak negatif miras itu hanya pribadi,”ungkap Ariandi.  

Pernyataan Ariandi itu disampaikan dalam podcast netizenindonesia di ASA Coffee dan Resto, Renon, Denpasar Kamis lalu. Agus Samijaya sebagai pemandu podcast, bukan hanya mempertanyakan soal mikol. Banyak ide-ide kreatif yang dilontarkan Ariandi khususnya nasib ekonomi Bali di tengah pandemi. “Situasi sekarang ini beda dengan kejadian bom Bali yang hanya dirasakan disini sedangkan sekarang ini semua negara kena pandemi tidak ada wisatawan yang datang, ini kejadian luar biasa dan harus ditangani secara luar biasa pula,” kata Ariandi.

Nah, dengan kondisi seperti ini, KADIN sambung Ariandi tetap mendorong pengusaha bangkit. Khusus untuk Bali, KADIN sudah mengagendakan beberapa acara nasional bahkan internasional diadakan di Bali. Dari acara itu diharapkan bisa menumbuhkan ekonomi masyarakat. “Kalau acara itu diadakan di Bali, cukup besar dampaknya,” tegas Ariandi.

Disela-sela podcast, pria kelahiran Klungkung itu tak ketinggalan membagi pengalaman hidupnya yang  bandel hingga dikeluarkan dari sekolah bahkan diuber-uber perwira polisi. Sosok Ariandi berubah menjadi pekerja ulet penuh kreatifitas setelah lulus ‘berguru’ di belantara Jakarta era 80 an.  “Mau tahu lengkapnya, saksikan di chanel youtube netizenindonesia tayang Senin (8/3),” pesan Agus Samijaya. (ais)

Related post

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *