Puluhan Turis Terjun Bebas ke Laut, Polisi Usut Insiden Ambruknya Jembatan di Dermaga Nusa Penida

 Puluhan Turis Terjun Bebas ke Laut, Polisi Usut Insiden Ambruknya Jembatan di Dermaga Nusa Penida

AMBRUK-Polisi kumpulkan fakta di lapangan insiden ambruknya jembatan penghubung di Dermaga Nyuh, Nusa Penida, Klungkung.

NETIZENINDONESIA.ID-Jajaran Satuan Reskrim Polres Klungkung mengusut ambruknya jembatan penghubung di Dermaga Nyuh Desa Ped, Nusa Penida. Sat Reskrim melakukan penyelidikan intensif apakah ada unsur kelalaian dalam peristiwa ambruknya jembatan yang menyebabkan 25 penumpang terjatuh ke laut.
Kasat Reskrim Polres Klungkung Iptu Arung Wiratama menjelaskan, timnya turun ke Pelabuhan Banjar Nyuh, Jumat guna menggali fakta di lapangan.

“Kami melakukan penyelidikan  untuk mendapatkan fakta-fakta di lapangan. Saat ini penyelidikan masih berlangsung di lapangan,” ungkap Arung Wiratama dikutip dari web site humas polri, Minggu (18/12/2022).

Pihaknya belum bisa memberikan keterangan lebih detail, terkait hasil dari penyelidikan tersebut karena penyelidikan masih terus berjalan.

“Kami belum mengambil kesimpulan apa pun dari persitiwa ini, karena kami masih lidik. Nanti kami akan lapor kapolres terlebih dahulu, untuk simpulkan peristiwa ini,” ungkapnya.

Dalam pelaksanaan olah TKP tersebut, polisi juga sudah memasang police line (garis polisi) di sekitar movable bridge yang ambruk. Sehingga, sementara tidak ada aktivitas masyarakat di sekitar movable bridge tersebut.

Insiden putusnya movable bridge di Pelabuhan Banjar Nyuh, Kecamatan Nusa Penida terjadi Kamis 15 Desember 2022, sekitar pukul 16.45 Wita. Kejadian tersebut terjadi saat fast boat Semabu Hills yang mengangkut penumpang warga negara asing (WNA), hendak bertolak dari Nusa Penida menuju Pelabuhan Sanur, Denpasar. Ketika itu ada 25 penumpang yang berada di movable bridge, yang tiba-tiba ambruk. Peristiwa ini mengakibatkan 25 orang penumpang yang berada di atas movable bridge tercebur ke laut. Insiden tersebut tidak menimbulkan korban jiwa dan fast boat Semabu Hills yang mengangkut puluhan penumpang tersebut tetap bisa diberangkatkan saat itu juga.Namun sejumlah penumpang yang tercebur ke laut, mengalami kerugian karena handphone rusak dan bahkan ada yang kehilangan handphone.

Terkait musibah ini, Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan melalui Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan (UPP) Kelas II Nusa Penida, sudah mengevaluasi dan segera mengambil langkah untuk mengantisipasi kejadian serupa tidak terulang. Kepala Kantor UPP Kelas II Nusa Penida, I Ketut Gede Sudarma menjelaskan, kedepan sejumlah langkah sudah dipersiapkan UPP Kelas II Nusa Penida untuk mengantisipasi berulangnya kejadian serupa, diantaranya segera dilakukan penguatan movable bridge, dan dilakukan pembatasan jumlah debarkasi (penurunan) dan embarkasi (pemberangkatan) penumpang yang melalui movable bridge.

Selanjutnya, mengingat waktu keberangkatan fast boat yang bersamaan di setiap sore hari, maka setiap fast boat harus memastikan jumlah penumpang sudah lengkap (siap untuk berangkat) agar fast boat dapat sandar di Pelabuhan untuk menaikkan penumpang dan melapor ke Syahbandar.

“Selain itu, diperlukan railing pada tengah-tengah jetty dan penambahan bolder demi keamanan penumpang juga fast boat saat debarkasi dan embarkasi,” jelas Ketut Gede Sudarma. (nto)

#nusa penida

#pemkab klungkung

#turis

#humas polri

Related post

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *