Cuaca Ekstrem, Ibukota Bali Dikepung Banjir

 Cuaca Ekstrem, Ibukota Bali Dikepung Banjir

TUMBANG-Pohon besar tumbang menghalangi pengguna jalan Sesetan, Denpasar Selatan.

DENPASAR, NETIZENINDONESIA-Hujan deras disertai angin kencang yang mengguyur Denpasar sejak Minggu (5/12/2021) hingga Senin (6/12/2021) mengakibatkan banjir dan pohon tumbang. Dari pantauan di lapangan, banjir menggenangi sejumlah ruas jalan protokol hingga kawasan perumahan. Kondisi ini juga terjadi di kawasan wisata Kuta dan sekitarnya dengan ketinggian air selutut orang dewasa.

BMKG Wilayah III Denpasar melaporkan beberapa kabupaten di Bali berpotensi terjadi cuaca ekstrem terutuma Kota Denpasar.  Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Denpasar saat dikonfirmasi menyatakan telah melakukan atensi dampak cuaca ekstrem ini. “K ami mengerahkan seluruh tim untuk menindaklanjutinya. Paling banyak laporan banjir dan pohon tumbang,” ujar Sekretaris BPBD Kota Denpasar, Ardy Ganggas saat dikonfirmasi.

Ardy Ganggas menyebut tim reaksi cepat sedang melakukan tindakan di beberapa titik. Diantaranya di wilayah Denpasar Utara, Denpasar Timur dan Denpasar Barat , sementara di Denpasar Selatan perhatian utamanya adanya pohon tumbang.

“Untuk lokasi yang mengalami genangan (banjir) dilakukan penyedotan di gorong-gorong ataupun saluran air yang tersumbat. Karena sekarang masih hujan dan penanganan cukup lama, upaya yang kami lakukan adalah evakuasi dan pertolongan warga terlebih dahulu, terutama yang sakit,” beber Ardy Ganggas.

Sementara untuk pohon tumbang, pihaknya berkoordinasi dengan DLHK Kota Denpasar dan pecalang setempat. “Untuk penanganan pohon tumbang dengan diameter 1-3 meter, dengan tim serta alat yang memadai, itu bisa diselesaikan dalam waktu kurang lebih 30 menit. Seperti pohon  tumbang di Sesetan, sudah ditangani oleh tim,” jelasnya.

Untuk banjir sambung Ardy Ganggas tergantung dari topografi wilayah serta faktor human error. Seperti halnya di wilayah Denpasar Utara dan Denpasar Barat, dengan topografi seperti wajan air pasti akan tergenang di beberapa titik.

Kemudian faktor human error bisa mengakibatkan banjir karena tertutupnya saluran air akibat buang sampah sembarangan. “Selain human error itu, air juga membawa apa saja termasuk sampah itu dan menyumbat saluran,” tandasnya. (ais)

Related post

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *