Sepakat, Nyepi Tanpa Ogoh-Ogoh

 Sepakat, Nyepi Tanpa Ogoh-Ogoh

PERSIAPAN NYEPI-Walikota Jaya Negara turut hadir pembahasan persiapan kegiatan rangkaian Hari Suci Nyepi di Denpasar.

DENPASAR,NETIZENINDONESIA-Majelis Desa Adat (MDA) Denpasar dengan Bendesa se Kota Denpasar sepakat pelaksanaan melasti serangkaian Hari Suci Nyepi Caka 1943 dilaksanakan secara ngubeng. Hal tersebut diputuskan setelah dibahas bersama Walikota Denpasar, IGN Jaya Negara, Wakil Walikota, I Kadek Agus Arya Wibawa, Pj. Sekda Denpasar I Made Toya, Ketua Komisi I DPRD Denpasar, I Ketut Suteja Kumara dan Forkopimda Denpasar, Selasa (9/3) di Graha Sewaka Dharma Lumintang.

Walikota Jaya Negara berharap situasi pandemi tidak mengurangi makna rangkaian pelaksanaan Nyepi tahun ini. “Apa yang sudah dirancang saat ini berkaitan dengan pandemi Covid-19 telah dilakukan pembahasan bersama serta tertuang dalam kesepakatan. Yang terpenting bagaimana upacara yadnya berjalan dengan tidak menghilangkan makna serta esensi dari pelaksanaan upacara tersebut,”harap  Jaya Negara.

Sementara Ketua MDA Denpasar, AA Ketut Sudiana mengatakan kesepakatan bersama ini berkaitan dengan rangkaian prosesi Nyepi meliputi melasti, pengerupukan. Dalam pelaksanaan melasti di Kota Denpasar dilaksanakan secara ngubeng. Artinya prosesi melasti hanya melibatkan prajuru, pemangku, dan serati banten. Dalam rangkaian meprani di masing-masing banjar disepakati melibatakan prajuru banjar,serati banten, dan pemangku. Pada malam pengerupukan, tidak diadakan pawai ogoh-ogoh.

Sementara pada Hari Suci Nyepi diharapkan masyarakat melaksanakan catur berata penyepian serta dapat  menjaga keamanan dan kenyamanan bersama. “Tawur Agung Kesanga dilakukan pembatasan agar tidak terjadi kerumunan, serta pelaksanaan malam pengerupukan tidak ada pengarakan ogoh-ogoh, tidak minum-minuman keras, dan tidak menyalakan kembang api atau mercon serta bunyi lainnya agar tidak menggangu keamaan dan ketentraman,” ujar Agung Sudiana.

Tentu langkah ini sambung Sudiana sebagai antisipasi  bersama dalam meminimalisir terjadinya klaster baru terlebih saat ini telah ditemukan penyebaran virus Covid-19 jenis baru. Karenanya kesepakatan ini diharapkan dapat menjadi kesiapsiagaan bersama dalam penanganan Covid-19. (ais)

Related post

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *