GAWAT! RS Rujukan Pasien Covid di Denpasar Mulai Kedodoran

 GAWAT! RS Rujukan Pasien Covid di Denpasar Mulai Kedodoran

BERDESAKAN-Kondisi RS rujukan pasien covid-19 di Denpasar mulai kekurangan tempat perawatan.

DENPASAR, NETIZENINDONESIA- Kasus positif Covid-19 di Kota Denpasar terus meningkat. Dalam seminggu rata rata peningkatannya tercatat diatas 100 kasus per hari. Dampaknya, Bed Occupancy Rate (BOR) atau tingkat keterisian tempat tidur di RSUD Wangaya turut meningkat.  Berdasarkan data, Senin, 5 Juli 2021 BOR di RSUD Wangaya 91.30 persen atau terpakai 42 bed dari 58 bed. Data tersebut pada Selasa, 6 Juli 2021 siang, meningkat hingga  mencapai 100 persen. “Per hari ini BOR di RSU Wangaya sudah 100 persen, dari 58 bed sudah  penuh semua,” kata Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Kota Denpasar, I Dewa Gede Rai.

Terkait dengan penuhnya bed perawataan pasien covid-19 ini, Pemkot Denpasar pun  menambah 35 bed lagi dengan mengkonversi ruang perawatan yang lain .  “Sekarang sudah dipersiapkan beberapa ruangan pasien yang kami konversi untuk melakukan penambahan. Kami tambah 35 bed lagi menjadi 93 bed,” katanya.

Sementara itu, untuk sumber daya manusia (SDM) juga akan dilakukan penambahan. Dimana beberapa SDM yang bertugas di layanan poliklinik non covid-19 dan tidak bersifat emergensi digeser guna membantu penanganan covid-19. “Ruangan ini nanti akan digunakan untuk merawat pasien bergejala sedang hingga berat,” imbuhnya.

Peningkatan jumlah pasien covid-19 juga dialami rumah sakit lain di Denpasar. BOR  RSUP Sanglah yakni 68.52 persen dari jumlah kapasitas sebanyak sebanyak 153. Dan untuk RS Bali mandara sebanyak 81.40 persen dari kapasitas sebanyak 100 bed. “Beberapa RS lain juga mengalami peningkatan yang tinggi. Bahkan ada yang BOR-nya sampai seratus persen,” imbuhnya.

 Jika dirata-rata, sambung Dewa Rai, BOR untuk semua RS yang merawat pasien Covid-19 di Denpasar mencapai 78.30 persen. “Oleh karena itu PPKM darurat ini merupakan upaya untuk mencegah penyebaran Covid-19 dari hulu. Agar jangan sampai RS jadi kolaps,” harap Dewa Rai.

Selain itu, menurut Dewa Rai, tenaga medis juga sudah kelelahan melakukan penanganan. “SDM juga terbatas, petugas atau tenaga medis sudah kelelahan. Apalagi di beberapa daerah sudah terjadi kelangkaan oksigen, sehingga  perlu dukungan dari semua pihak. Mari patuhi protokol kesehatan dengan ketat, kalau memang tidak ada kebutuhan yang sangat urgent, sementara agar di rumah saja ,” imbuh Dewa Rai. (ais)

Related post

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *